Wednesday, 9 March 2011

Mahasiswa dan Tantangan Masa Depan (Sebuah Perspektif Mahasiswa)

Dunia kampus memiliki kondisi yang berbeda dengan jenjang pendidikan yang ada di bawahnya. Mahasiswa tidak hanya dijejali dengan berbagai teori tetapi juga harus mengembangkan kemampuannya untuk mempraktekkan teori yang diperolehnya di masyarakat. Di samping berkutat di bangku kuliah, mahasiswa diberi kesempatan yang terbuka untuk mengasah kemampuannya dalam bersosialisasi. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat merupakan pedoman dalam menjalankan keseluruhan aktivitasnya. Pedoman tersebut menuntut setiap mahasiswa untuk mengembangkan dirinya tidak hanya pada sisi teori tetapi praktis juga menjadi tekanan yang tidak bisa diabaikan.

Setiap generasi muda tentunya akan menghadapi tantangan masa depan yang berbeda-beda. Tantangan tersebut merupakan peluang bagi setiap manusia untuk menghadapinya. Sama halnya dengan mahasiswa, setiap generasi menghadapi tantangan yang berbeda-beda pula. Sejak sebelum kemerdekaan hingga reformasi tantangannya sangat bervariasi. Namun satu hal khusus yang ada pada setiap generasi mahasiswa adalah konsistensi untuk selalu memiliki sikap idealis yaitu mengetahui salah dan benar sehingga selalu berusaha untuk memperjuangkan kebenaran bagi masyarakatnya. Selain itu, mahasiswa juga memiliki sikap kritis yang selalu resah untuk mempertanyakan ketidakadilan yang terjadi di masyarakatnya. Bergerak berdasarkan pemikiran yang matang dan menjangkau masa depan yang jauh ke depan (visioner) juga tedapat dalam diri seorang mahasiswa. Hatinya selalu bersama rakyat. Ketidakadilan pada rakyat akan menggerakkan mahasiswa untuk meluruskan ketidakadilan tersebut. Diantara peran mahasiswa dalam menjawab tantangan masa depan yaitu :
a) Agen Pembaharu
Mahasiswa adalah pemuda berpendidikan yang mengalami pencerahan dan memahami dengan baik ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai kelompok yang tercerahkan mahasiswa bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk untuk masyarakatnya. Kebaikan yang terjadi di masyarakat harus didukung tapi apabila masyarakat dirugikan maka mahasiswa siap untuk membantu masyarakat.
b) Pilar Demokrasi
Demokrasi adalah wujud dari kerjasama berbagai pilar yang ada dalam masyarakat. Ketidakadilan di masyarakat terjadi ketika ada pihak yang dirugikan. Ketidakadilan menimbulkan kepincangan dalam proses demokratisasi. Mahasiswa merupakan aktor yang berperan penting dalam tegaknya demokrasi sehingga selalu melawan ketidakadilan yang terjadi di masyarakatnya.
c) Penerus bangsa
Sebagai kelompok muda yang berpendidikan, mahasiswa pada masanya akan memegang tanggung jawab untuk memimpin bangsanya. Ketika generasi tua masanya selesai maka generasi muda akan menjadi penerus bagi bangsanya.
 
Kesadaran akan identitas diri sebagai mahasiswa mengimplikasikan istilah “aku berpikir maka aku ada”, yakni bukan sekedar aktivitas berpikir tetapi didalamnya terkandung kesadaran akan hakikat diri dan dunia luar. Kesadaran terhadap diri memiliki konsekuensi positif dalam mematangkan diri untuk kemudian menjawab dan merespon dunia luar (diluar diri sendiri). Kesuksesan mengelola diri adalah modal penting agar dilain waktu juga sukses mengelola lingkungan dan negara.

Keberhasilan seorang pemikir dan pendorong kemajuan bangsa seharusnya dimulai dari keberhasilan mengatur diri. Kreativitas dalam diri harus diciptakan untuk menjawab tantangan dimasa yang akan datang. Ketika rasionalitas mahasiswa didukung strategi yang baik, hasilnya pasti baik.

No comments:

Post a Comment