Kita melihat bahwa ada orang yang dulunya jahat, sekarang ia baik. Sebaliknya, ada orang yang dulunya baik, sekarang ia jahat. Bagaimana anda menjelaskan hubungan antara pendidikan karakter dengan proses perubahan yang terjadi pada kasus manusia diatas ?.
Menurut saya, hubungan antara pendidikan karakter dengan proses perubahan yang terjadi pada kasus manusia diatas ini saling berkaitan satu sama lain. Karena dengan adanya pendidikan karakter, maka perubahan yang terjadi pada manusia tentunya dari yang jahat menjadi baik.
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Sedangkan pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada manusia/ individu yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan dan kenegaraan sehingga menjadi manusia yang baik.
Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi soal ujian, dan teknik-teknik menjawabnya. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berlaku jujur, ksatria, malu berbuat curang, malu bersikap malas, malu membiarkan lingkungannya kotor. Karakter tidak terbentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius dan proporsional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal.
Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anak-anak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku bagi perubahan dalam hidupnya sendiri, yang pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih, adil, baik dan manusiawi.
Perubahan karakter yang terjadi pada manusia pada waktu masih anak-anak misalnya anak tersebut ketika remaja nakal atau sebaliknya, yakni menjadi remaja yang baik itu disebabkan karena dari kecil pendidikan karakternya memang begitu. Kalau remaja tersebut nakal mungkin sewaktu kecilnya dibiarkan berkelakuan nakal, sebaliknya remaja yang baik karena dari kecil memang dididik dengan hal kebaikan. Namun semua hal diatas juga tak lepas dari yang namanya pengaruh lingkungan bergaul.
Jika mengacu pada pertanyaan diawal, hubungan antara pendidikan karakter dan perubahan watak itu ada kaitan satu sama lain. Kebiasaan manusia dengan sering dinasehati kebaikan, menyuruh berkelakuan baik, itu dapat merubah karakter manusia, di samping dengan adanya pengaruh lingkungan bergaul. Selama manusia tersebut masih dalam lingkungan pendidikan, akan rentan berubah karakternya. Kebanyakan dari mereka karena pengaruh lingkungan bergaulnya.
Menurut saya, hubungan antara pendidikan karakter dengan proses perubahan yang terjadi pada kasus manusia diatas ini saling berkaitan satu sama lain. Karena dengan adanya pendidikan karakter, maka perubahan yang terjadi pada manusia tentunya dari yang jahat menjadi baik.
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Sedangkan pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada manusia/ individu yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan dan kenegaraan sehingga menjadi manusia yang baik.
Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi soal ujian, dan teknik-teknik menjawabnya. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berlaku jujur, ksatria, malu berbuat curang, malu bersikap malas, malu membiarkan lingkungannya kotor. Karakter tidak terbentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius dan proporsional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal.
Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anak-anak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku bagi perubahan dalam hidupnya sendiri, yang pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih, adil, baik dan manusiawi.
Perubahan karakter yang terjadi pada manusia pada waktu masih anak-anak misalnya anak tersebut ketika remaja nakal atau sebaliknya, yakni menjadi remaja yang baik itu disebabkan karena dari kecil pendidikan karakternya memang begitu. Kalau remaja tersebut nakal mungkin sewaktu kecilnya dibiarkan berkelakuan nakal, sebaliknya remaja yang baik karena dari kecil memang dididik dengan hal kebaikan. Namun semua hal diatas juga tak lepas dari yang namanya pengaruh lingkungan bergaul.
Jika mengacu pada pertanyaan diawal, hubungan antara pendidikan karakter dan perubahan watak itu ada kaitan satu sama lain. Kebiasaan manusia dengan sering dinasehati kebaikan, menyuruh berkelakuan baik, itu dapat merubah karakter manusia, di samping dengan adanya pengaruh lingkungan bergaul. Selama manusia tersebut masih dalam lingkungan pendidikan, akan rentan berubah karakternya. Kebanyakan dari mereka karena pengaruh lingkungan bergaulnya.
No comments:
Post a Comment